Berwisata ke purwakarta, rasanya
kurang lengkap jika tidak mengunjungi Waduk Jatiluhur. Waduk yang terletak di
pinggiran Kabupaten Purwakarta ini, tepatnya berada di Kecamatan Jatiluhur dan
sebagian lagi di Kecamatan Sukasari. Waduk Jatiluhur merupakan PLTA (Pembangkit
Listrik Tenaga Air) dan merupakan salah satu Waduk terbesar di Indonesia. Waduk
ini menjadi pemasok listrik utama untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
Tapi perlu diketahui bahwa selain memiliki fungsi sebagai PLTA, Waduk Jatiluhur
juga memiliki daya tarik yang kuat untuk dijadikan destinasi wisata bagi anda
yang kebetulan berkunjung ke Purwakarta.
SEJARAH
Waduk Jatiluhur merupakan agenda
utama dari Presiden RI Pertama Ir. Sukarno pada masa masa awal kemerdekaan.
Dimana Waduk ini mulai dibangun pada tahun 1957 hingga 1967. Tujuan pembangunan
Waduk ini adalah sebagai pembangkit listrik bagi wilayah Jawa Barat dan
Jakarta. Dalam pelaksanaannya Proyek pembangunan Waduk ini melibatkan
kontraktor dari Perancis, Coyne et Bellier dengan dipimpin oleh Ir. H. Djuanda sebagai kepala
proyek, karena itulah bendungan di Waduk Jatiluhur dinamai Bendungan Ir. H.
Djuanda. Proyek yang memakan waktu hingga 10 tahun ini dibangun diatas sembilan
Desa, artinya sembilan desa ditenggelamkan untuk pembangunan Jatiluhur ini. Ada
fakta menarik mengenai kontraktor dari luar ini, yakni, Pada saat itu
sebenarnya Belanda sebagai negara dengan sistem drainase dan bendungan terbaik
di dunia juga menjadi kandidat kontraktor yang memperebutkan proyek ini. Tapi
dikarenakan pertimbangan lain, dipilihlah Perancis sebagai kontraktor utama
yang menangani pembangunan Waduk Jatiluhur.Waduk jatiluhuyr diresmikan oleh presiden Soeharto pada tanggal 26 Agustus 1967.
KONDISI GEOGRAFIS
Gerbang Masuk Grama Tirta Jatiluhur (Foto by : Nald) |
Waduk Jatiluhur terletak di atas bukit. Jadinya apabila kita berkunjung ke sini, maka bersiaplah untuk melewati jalan yang menanjak dan berkelok-kelok terus menerus. Waduk kebanggaan masyarakan purwakarta ini dibangun diatas lahan dengan luas 8.300 hektar. Akses Jalan menuju danau ini sangat bagus. Sepanjang perjalanan anda akan melihat perbukitan yang ditumbuhi oleh pohon Jati, karet, palawija,dan tumbuhan lainnya, baik yang ditanam dengan sengaja ataupun yang tumbuh dengan liar. Ada tida bendungan yang cukup terkenal jika dibahas mengenai Waduk Jatilhur ini. Bendungan tersebut adalah :
1. Bendungan
Utama Ir. H. Djuanda sebagai lokasi turbin PLTA
Untuk bendungan utama ini tidak semua orang bisa masuk, hanya orang-orang dengan kepentingan resmi dan surat ijin yang lengkap yang bisa masuk. Hal ini dikarenakan, bendungan ini merupakan bendungan utama yang sangat vital fungsinya, baik sebagai lokasi turbin, maupun sebagai penghadang air utama yang keluar dari danau Jatiluhur. Panjang Bendungan ini kurang Lebih 1, 5 kilometer. Ada pos penjagaan yang selalu stand by. Letaknya persis di atas PLTA Jatiluhur.
2. Bendungan
Ubrug Gate 1
Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur - Ubrug Gate 1 (foto by : nald) |
Bendungan Ubrug Gate 1 berada di belakang PT Elegant Purwakarta. Jika anda masuk ke Pintu utama danau Jatiluhur anda tidak akan menemukan bendungan ini, karena letaknya berjauhan dengan Tempat Wisata Waduk Jatiluhur. Selain berfungsi sebagai bendungan, Ubrug Gate 1 ini juga berfungsi sebagi jalan umum yang menghubungkan wilayah kembang kuning dengan wilayah Gunung Batu. Jika diteruskan sebenarnya anda akan langsung menuju tempat wisata Waduk Jatiluhur, Tapi seya tidak mereferensikan anda untuk melalui jalan ini karena selain sepi, kondisi jalan juga kurang baik.
3. Bendungan
Ubrug Gate 2
Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur - Ubrug Gate 2 |
Bendungan Ubrug Gate 2 terletak di Belakang PT Indorama Polichem. Panjang bendungan ini kurang lebih 1 Km, tempat ini sudah ramai dikunjungi orang. Ada tiket masuknya juga sebesar Rp. 3000. Memang tidak ada apa-apa disini hanya bendungan saja dan tidak ada pedagang, (paling hanya ada penjual minuman dan Kopi) tapi lokasi ini ramai dikunjungi karena panorama nya bagus untuk foto-foto atau sekedar menghabiskan waktu di sore hari, mengapa tidak pagi hari, karena bendungan ini sangat panas jika anda datang di pagi hingga siang hari, tapi akan sangat teduh di sore hari.
4. Bendungan
di Parang Gombong
"Maaf Gambar belum tersedia untuk Parang Gombong"
Selebihnya, kontur tanah di
sekitaran Waduk Jatiluhur adalah tanah merah, jadi sangat tidak
direkomendasikan bagi anda untuk berkunjung ke danau ini di musim hujan.
Pastinya anda harus menyediakan dana ekstra untuk cuci steam kendaraan anda
saat pulang nanti. Selain itu, jangan pula berkunjung jika sedang musim hujan
yang disertai angin besar, memang belum ada kejadian apapun selama hujan dan
angin besar, tapi dikhawatirkan, akan ada pohon tumbang jika anda berkunjung
saat musim hujan disertai angin besar.
AKSES JALAN DAN ANGKUTAN
Kondisi Jalan Menuju Grama Tirta Jatiluhur (Foto by : Nald) |
Akses jalan ke Waduk Jatiluhur bisa dibilang sempurna dari segi kondisi jalannya. Dari sejak pusat kota Kabupaten Purwakarta sampai ke titik Wisata Danau Jatiluhur, jalannya sangat baik dan mulus. Bisa dilalui oleh mobil ataupun motor, bahkan kendaraan besar seperti Bis. Jaraknya juga dekat dari pusat kota, hanya 11 Km, jika anda berkunjung dengan mobil, hanya sekitar 20 menit dari pusat kota Kabupaten Purrwakarta, dengat catatan kondisi tidak macet. Saya tekankan disini, titik yang kita kunjungi jika jita berkunjung ke waduk jatiluhur adalah titik sebelah timur danau ini. Dan daerah ini sebagian sudah dijadikan daerah industri karena ada beberapa perusahaan multinasional yang membangun Factory Plan nya disini seperti ; PT. Indorama, PT Elegant, PT. Texfiber, PT. Win Textile, karena jika anda berkunjung pada waktu yang tidak tepat, jalanan mungkin akan dipadati oleh kendaraan pribadi para karyawan dan atau bis jemputan karyawan, ditambah lagi kendaraan kendaraan besar seperti container dan fuso yang membawa baik hasil produksi perusahaan ataupun bahan baku perusahaan.
Kondisi Jalan Setelah Masuk Grama Tirta jatiluhur (Foto by : Nald) |
Hari
|
Jam
|
Kondisi
|
Keterangan
|
Senin-Jum’at
|
04.00 – 05.00
WIB
|
Lancar
|
Jalanan masih kosong
|
05.00 – 07.00
|
Macet
|
Para karyawan dan anak sekolah yang memulai
aktifitas membuat jalann sangat macet pada jam-jam ini
|
|
07.00 – 12.00
|
Lancar
|
Jam-jam ini sangat tepat untuk kunjungan anda
|
|
12.00 – 13. 30
|
Agak Macet
|
Pada jam ini, sebagian karyawan perusahaan di
sekitaran waduk jatiluhur beristirahat, dan siswa sekolah pulang
|
|
13.30 – 17.00
|
Lancar
|
Ini juga merupakan waktu yang baik untuk
kunjungan anda.
|
|
17.00 – 19.00
|
Macet
|
Sangat tidak direkomendasikan untuk berkunjung
pada jam-jam ini, karena jam ini merupakan puncak kemacetan di sekitaran
Waduk Jatiluhur karena para karyawan perusahaan yang jumlahnya ribuan
membludak (pulang di waktu bersamaan)
|
|
20.00 – 04.00
|
Lancar
|
Jam ini bagus juga untuk anda yang berkunjung, tapi
sepertinya harus langsung menginap, karena Waduk Jatiluhur sangat sepi di
malam hari.
|
|
Sabtu-Minggu
|
All Hour
|
Lancar
|
Kondisi jalan pada akhir minggu sangat lancar
jaya, karena nya Waduk jatiluhur sangat ramai di akhir minggu.
|
Bagi anda yang naik angkutan
umum, jika anda sudah sampai di pusat kota kabupaten purwakarta, bisa naik
angkot 03 (warna merah kuning) berhenti di pasar bunder, kemudian naik angkutan
011 (warna merah hitam). Angkot 011 ini membawa anda langsung ke danau
jatiluhur. Biaya angkutan ini Rp. 5.000 jauh dekat untuk dewasa, dan Rp. 2.500
untuk anak anak.
Angkot 03 (Purwakarta Kota - Bunder) (Foto by : Revin) |
Jika anda berkunjung dengan
kendaraan pribadi dari luar kota, anda bisa mengambil pintu keluar di Pintu Tol
Jatiluhur, kemudian belok kiri. 300 meter dari situ anda akan menemukan pertigaan
dengan patung semar di tengahnya. Ambil kiri lagi (jalannya menanjak). 300
meter kemudian anda akan bertemu pertigaan pasar bunder, ambil kanan, terus
lurus, 1 Km nanti setelah melintasi jembatan tol cipularang, anda akan bertemu
pertigaan lagi, jika anda belok kiri anda akan menuju ke bendungan ubrug gate 1
dan gate 2, ambil yang lurus (agak serong kanan sebenarnya) jalannya juga agak
menanjak, anda akan langsung menuju ke Titik utama Wisata Waduk Jatiluhur
jaraknya sekitar 6 kilometer dari sini.
TIKET MASUK
Tiket masuk ke Waduk Jatiluhur
relatif murah, hanya Rp. 20.000/orang, ini diluar parkir yah. Dengan membayar
Rp 20.000, anda sudah mendapatkan air mineral gratis yang diolah langsung oleh
Perum Jasa Tirta 2. Setahu saya tarif tiket ini hanya diberlakukan pada akhir
minggu dan hari hari libur lainnya, karena biasanya pengunjung Waduk Jatiluhur
itu kurang ramai jika hari-hari biasa. Biaya Rp 20.000 ini hanya berlaku untuk
masuk ke Kawasan Wisata Wasuk Jatiluhur saja yah, di dalam kawasan ada beberapa
destinasi yang anda harus membayar lagi sperti Waterboom (Rp 35.000/Orang) dan
Grama Tirta (Rp 5.000/orang).
DESTINASI & TITIK KERAMAIAN
Waduk Jatiluhur itu sangat luas,
dan tentunya tidak hanya satu atau dua destinasi yang bisa anda kunjungi
disini, banyak. Mari kita bahas satu-persatu :
1. Dermaga Terpadu (Dermaga Biru)
Dermaga Biru (Foto by : Nald) |
Dermaga Terpadu adalah salah satu titik keramaian di Wisata Waduk Jatiluhur, disini merupakan dermaga/pusat berkumpulnya perahu baik itu yang dipakai untuk menjala ikan/membawa ikan, ataupun yang digunakan sebagai sarana wisata bagi yang berkunjung ke sini. Dermaga ini juga terkenal dengan sebutan dermaga biru di Purwakarta, Mengapa disebut dermaga biru? Saya juga tidak tahu pasti, tapi sepertinya hal itu disebabkan oleh gapura yang membawa kita ke dermaga ini berwarna biru.
2. Waterboom
Pintu Masuk Waterboom (Foto by : Nald) |
3. Servis
Servis adalah lokasi pengumpulan ikan, baik hasik jalaan, maupun hasil dari kolam terapung, disini anda bisa melihat beragam ikan yang diternakkan di Waduk Jatiluhur, dan bisa membeli nya pula jika anda ingin, tapi untuk yang alergi bau amis ikan sebaikanya jangan kesini karena tempat ini sangat bau amis ikan.
4. Kereta
Gantung
Kereta gantung ini berada di atas Waduk Jatiluhur, jika anda jatuh “jebur” anda akan langsung terjun ke waduk jatiluhur, tapi sejauh ini belum ada kejadian orang yang naik kereta gantung jatuh ke waduk jatiluhur, seperti yang telah disebutkan, semua fasilitas wisata di sini dikelola secara profesional oleh Perum Jasa Tirta 2. Kereta gantung ini memiliki kapasitas 2 orangdan digerakkan dengan pedal kaki. Bayangkan saja rel diatas danau, lalu kita berkeliling danau dengan kereta yang di Gowes. Eksotik!
5. Lalayaran
Bagi anda yang suka berlayar, sangat direkomendasikan untuk naik perahu di Waduk Jatiluhur, akrena selain panoramanya bagus, harganya juga murah, hanya Rp. 10.000/orang. Jika anda sekeluarga, bisa juga menyewa satu perahu, harga bisa dinegosiasikan tentunya. Biasanya jika anda sedang berada di pinggir danau jatiluhur, para pemilik perahu akan menawarkan jasanyauntuk mengelilingi danau menggunakan perahu. Tapi bagi yang suka mabuk air, sebaiknya jangan, saya pikir karena luasnya danau jatiluhur ini, jika angin datang, maka kualitas ombak yang muncul hampir setara dengan kualitas ombak yang ada di pantai. Jadi pikir-pikir dulu sebelum naik.
6. Area
Resto
Area resto Jatiluhur (Foto by : Nald) |
Area resto ini merupakan area penjaja makanan dan minuman, anda bisa beristirahat disini sambil menikmati panorama waduk jatiluhur. Menu andalan di kawasan ini sudah bisa anda tebak. Ya! Ikan Bakar, Ikan bakar jadi menu favorit disini, tapi ada juga menu lain seperti pepes iikan ayam bakar, ayam gorang, nasi uduk, Bakso, DLL. Saran saya saat anda berkunjung ke ranah resto ingatlah satu hal. Jangan Lupa membawa dompet, karena lokasi parkir ke tempat makan lumayan agak jauh, jadi jika anda tidak bawa dompet, lumayan ribet juga kan.
7. Grama
Tirta (Istora)
Gerbang Masuk Istora (Grama Tirta) (Foto by : Nald) |
8. Graha
Vidya
Graha Vidya adalah hotel bintang tiga yang ada di wilayah Waduk Jatilu8hur, sebagaimana hotel, disini anda bisa mendapatkan fasilitas seperti longe, tempat karaoke, tempat meeting/gathering, penginapan dengan kualitas yang bagus, dan tentunya pelayanan yang baik dari para pegawainya.
9. Bendungan
Utama Ir. H. Djuanda
Gerbang Masuk Bendungan Utama Ir. H. Djuanda (Foto by : Nald) |
Untuk bendungan utama ini tidak semua orang bisa masuk, hanya orang-orang dengan kepentingan resmi dan surat ijin yang lengkap yang bisa masuk. Hal ini dikarenakan, bendungan ini merupakan bendungan utama yang sangat vital fungsinya, baik sebagai lokasi turbin, maupun sebagai penghadang air utama yang keluar dari danau Jatiluhur. Panjang Bendungan ini kurang Lebih 1, 5 kilometer. Ada pos penjagaan yang selalu stand by. Letaknya persis di atas PLTA Jatiluhur.
10. Bendungan
Ubrug Gate 1
Bendungan Ubrug
Gate 1 berada di belakang PT Elegant Purwakarta. Jika anda masuk ke Pintu utama
danau Jatiluhur anda tidak akan menemukan bendungan ini, karena letaknya
berjauhan dengan Tempat Wisata Waduk Jatiluhur. Selain berfungsi sebagai
bendungan, Ubrug Gate 1 ini juga berfungsi sebagi jalan umum yang menghubungkan
wilayah kembang kuning dengan wilayah Gunung Batu. Jika diteruskan sebenarnya
anda akan langsung menuju tempat wisata Waduk Jatiluhur, Tapi seya tidak
mereferensikan anda untuk melalui jalan ini karena selain sepi, kondisi jalan
juga kurang baik.
11. Bendungan
Ubrug Gate 2
Bendungan Ubrug Gate 2 (Foto by : Nald) |
Bendungan Ubrug Gate 2 terletak di Belakang PT Indorama Polichem. Panjang bendungan ini kurang lebih 1 Km, tempat ini sudah ramai dikunjungi orang. Ada tiket masuknya juga sebesar Rp. 3000. Memang tidak ada apa-apa disini hanya bendungan saja dan tidak ada pedagang, (paling hanya ada penjual minuman dan Kopi) tapi lokasi ini ramai dikunjungi karena panorama nya bagus untuk foto-foto atau sekedar menghabiskan waktu di sore hari, mengapa tidak pagi hari, karena bendungan ini sangat panas jika anda datang di pagi hingga siang hari, tapi akan sangat teduh di sore hari.
12. Bendungan
di Parang Gombong
Untuk bendungan
Parang Gombong ini mungkin hanya yang memiliki hobi mancing yang tahu, kenapa?
Karena bendungan ini terletak di kecamatan Sukasari yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Karawang. Cukup jauh, tapi menurut yang hobi mancing, karena
masih sangat jarang yang berkunjung, Kualitas dan Kuantitas ikan di daerah ini
masih sangat bagus. Panjang bendungan ini kurang lebih sama dengan Bendungan
Ubrug gate 2, tapi secara infrastruktur, kondisi jalan memang sangat jauh
berada di bawah Bendungan lainnya, jalan di bendungan ini masih berupa batu
split yang belum di aspal, tapi motor dan mobil bisa lewat, hanya saja,
diperlukan kesabaran untuk melewatinya.
13. Pemancingan
Bagi anda yang
hobi mancing, Waduk Jatiluhur bisa dibilang salah satu surganya penggila
mancing, selain spot nya yang luas dan banyak. Fasilitas pemancingan di Waduk
Jatiluhur juga sangat lengkap, di sepanjang jalan menuju Waduk Jatiluhur anda
akan dengan mudahnya menemukan para penjual alat-alat pancing hingga pakan ikan
yang akan anda gunakan sebagai umpan. Bahkan jika anda tidak mendapat ikan
apapun, disini ada banyak penjual ikan segar. Untuk sewa rakit, anda hanya
perlu merogoh kocek Rp. 10.000 selama 24 Jam, tapi saya rekomendasikan untuk
membawa orang asli jatiluhur jika ingin mancing, atau setidaknya tanya-tanya
dulu, agar anda diberi tahu spot mancing yang banyak ikannya. Berikut ini
jenis-jenis ikan yang bisa anda temui di Waduk Jatiluhur ;
1.
Nila (orang Purwakarta biasa menyebutnya Badot)
2.
Jambal /Patin (Favorit para mancingers di
Jatiluhur)
3.
Ikan Mas
4.
Ikan Oscar
5.
Ikan Lalawak (mirip Tawes/Kancra)
6.
Ikan gabus
7.
Ikan Betutu
8.
Ikan Lele (jarang)
9.
Kerapu Tawar (Mirip Ikan Nila)
10.
Ikan Benteur
11.
Pepetek
12.
Ikan Tagih/Keting
13.
Bandeng (Bagi yang lagi Hoki)
14. Jembatan
Orange
Jembatan Orange (Foto by : Nald) |
Jembatan Orange adalah jembatan yang menghubungkan kecamatan Jatiluhur dengan Kecamatan Sukasari. Dinamai Jemabatan orange karena Jembatan ini memang berwarna Orange. Tidak ada yang istimewa di jembatan ini, hanya jembatan biasa, hanya saja karena lokasinya terletak tepat di bawah Bendungan utama Waduk Jatiluhur, jembatan ini sering dikunjungi oleh pengunjung yang ingin selfie. Panoramanya bagus. Terkadang ada juga mancingers yang mencari peruntungan disini, Cuma bagi yang belum profesional sebaiknya jangan, karena kondisi air disini sangat deras.
15. Panggung
Terbuka & Pusat Oleh-Oleh
Aula (Panggung Terbuka) di Grama Tirta Jatiluhur (Foto by : Nald) |
Itulah daftar destinasi dan titik
keramaian yang bisa anda kunjungi jika kebetulan anda berkunjung ke Waduk
Jatiluhur. Jika ada informasi terbaru tentunya akan segera saya update di situs
ini.
WISATAWAN
Mayoritas wisatawan yang
berkunjung ke waduk Jatiluhur adalah wisatawan domestik. Kebanyaklan dari mereka
berasal dari daerah Karawang Bekasi dan Jakarta, ada pula yang dari Bandung,
Cianjur dan Daerah Jawa Barat lainnya. Untuk wisatawan luar, pernah saya lihat
beberapa, tapi tidak terlalu sering, Waduk Jatiluhur juga sering dijadikan
arena pelatihan bagi para atlet, baik atlet PON, maupun Kelas Nasional,
terutama atlet yang bergerak di bidang Dayung.
TIPS
Jika anda hendak berkunjung ke
Waduk Jatiluhur sangat disarankan untuk datang di hari sabtu atau minggu jika
ingin keramaian, tapi jika anda tidak suka terlalu ramai, baiknya anda datang
pada hari-hari kerja. Untuk harga kuliner di Daerah wisata tentunya nda sudah
bisa menbak seperti apa kan, mungkin kenaikannya bisa mencapai 100% dari harga
biasa di pasaran. Karenanya untuk anda yang ingin hemat, baik juga kalu anda
membawa bekal makanan dari rumah, tidak perlu malu, karena banyak sekali
wisatawan yang menyewa tikar disini hanya sekedar untuk makan bersama (makanan
bawa dari rumah). Bagi anda yang bawa motor, ingatlah untuk mengisi full bahan
bakar, karena saya tidak melihat POM bensin dekat kawasan Waduk Jatiluhur.
Sekian Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment